Diamanahi Pengurus MHQ Pesantren, Dalami Akidah dan Filsafat Islam di Ma’had Aly Nuris Jember
Junaidi Baghdadi, sosok supel ini menamatkan studi di MTs Unggulan Nuris tahun 2017, lalu berlanjut di MA Unggulan Nuris, jurusan PK hingga lulus tahun 2020 lalu. Setelah itu, ia tetap nyantri di Pesantren Nuris Jember sambil kuliah mendalami Akidah dan Filsafat Islam di Ma’had Aly Nuris Jember sekaligus menjadi mahasantri angkatan pertama di kampus tersebut.
“Melihat kondisi pemuda kekinian dan perang ideologi yang sangat berbahaya membuat saya semakin yakin untuk tetap mondok dan belajar kitab-kitab klasik terutama akidah ahlussunnah wal jamaah. Sebagai santri harus paham secara total agar dapat menjadi bagian penegak aswaja dari rongrongan aliran-aliran lain yang menyesatkan.” Tutur Junaidi, sapaan akrabnya.
Apalagi tenaga dosen atau muallim di Ma’had Aly Nuris Jember juga mumpuni di bidangnya masing-masing sehingga membuat lelaki kelahiran Sumenep, 04 April 2002 tak ragu untuk belajar di kampus tersebut meski baru didirikan. Bahkan, sejak bulan April 2021 lalu, Ma’had Aly Nuris Jember telah mendapat SK dari Kementerian Agama Republik Indonesia.
Di Pesantren Nuris Jember, Junaidi juga diamanahi tugas kepengurusan di MHQ (Madrasah Hafidz Qur’an) sebagai Waka Kesiswaan. Selain itu, ia juga diamanahi sebagai koordinator divisi keamanan di asrama pusat Pesantren Nuris Jember. Bahkan, ia juga turut aktif di keorganisasi ekstra kampus demi meningkatkan potensi leadership-nya.
“Meski banyak kegiatan yang harus dijalani justru di situ kenikmatannya, tak banyak bersantai saja. Pernah jadi ketua panitia seminar di kampus lalu pernah jadi moderator bedah buku Pancasila: Sebuah Riset Historis Yuridis dan Teoritis, ini menjadi pengalaman yang cukup mengesankan. Banyak ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan.” Imbuhnya.[AF.Red]
0 Comments