Aktualisasi prinsip NU dalam rangka memperingati harlah ke-96

 

       


        Tepat pada tanggal 31 januari 2022 ormas terbesar di Indonesia yang dirintis oleh KH Hasyim Asy’ari yakni Nahdlatul Ulama (NU) telah mencapai usia 96 tahun. Usia dimana 20 tahun lebih mendahului kemerdekaan, menunjukkan bahwa historis eksistensi NU sangat berperan penting menuju kemerdekaan Indonesia. Disamping berdakwah dan istiqomah menyebarkan ilmu agama, para ulama Nahdlatul Ulama beserta santrinya juga ikut melawan penjajah maka tak heran jika para ulama NU terdaftar sebagai pahlawan nasional, dikarenakan NU adalah salah satu organisasi yang tidak hanya dibangun untuk kepentingan agama, melainkan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

        Dalam rangka harlah NU yang ke-96, pengikut NU diharapkan tidak hanya merayakan moment ini, akan tetapi senantiasa mengingat jasa para pahlawan dan ulama dengan meneladani sikap terpuji mereka. Meski indonesia tidak lagi dijajah, akan tetapi diharapkan juga bisa melawan tantangan zaman berupa degradasi moral yang masih terjadi dewasa ini.

         Nahdlatul Ulama berpegang teguh pada ajaran Ahlu Sunnah wal Jamaah, dengan mengaplikasikan sikap tawasshut (tengah-tengah), tawaazun (seimbang), I’tidal (tegak lurus), dan tasamuh (toleransi) terhadap sesama. Prinsip ini tidak hanya ditujukan terhadap ummat islam Indonesia dalam bermasyarakat dan beragama secara moderat, sehingga tetap menjaga keberlangsungan NKRI sesuai ideologi pancasila. Dengan prinsip ini, menjadikan NU paling mudah diterima oleh masyarakat islam Indonesia, karena berbanding lurus dengan cita-cita nasional Indonesia juga sesuai dengan ideologi pancasila. Oleh karenanya pancasila sebagai dasar negara tidak bisa ditiadakan begitu saja, sekalipun sebagian besar masyarakat Indonesia adalah ummat muslim.

        Dengan bertambahnya usia, semoga NU bisa lebih baik lagi kedepannya terutama dalam mencetak generasi yang khairu ummah serta berperilaku terpuji tanpa menafikan dasar negara pancasila. Dan menjadikan pengikut NU terus mempunyai daya juang yang senantiasa berkhidmat di jalan Allah SWT.


Penulis: Ismi Putri Annisa (Mahasantri Ma'had Aly Nurul Islam)

 

0 Comments

Top